Mungkin Berakhir Indah | Cerpen Remaja

Posted by Unknown on Sabtu, 28 Januari 2012

Mungkin Berakhir Indah

Semenjak lulus SMA, saat itu usiaku delapan belas tahun, sikapku semakin tidak karuan. Apalagi ketika aku melanjutkan di bangku kuliah, ada saja perbuatanku yang tidak disukai oleh kaum Hawa. Teman-teman di kampus memberiku julukan si Mulut Buaya. Maklumlah, di tempatku kuliah hanya aku saja yang paling banyak diminati oleh gadis-gadis di kampus. Aku sangat bangga bahkan menjadi angkuh karena ketampananku. Badanku tinggi dan berisi bahkan mulai berotot seperti Ade Rai. Aku juga punya harta yang tujuh turunan tak akan habis. Aku juga disegani oleh teman-teman bahkan dosen di sana. Ya, jelas saja. Aku ini anak seorang pejabat negara.

Namun, ada satu gadis yang menurutku dia biasa saja. Kadang-kadang terlihat manis. Dia sangat membuatku kesal. Dia pernah menantangku dan tak ada rasa takut melawanku. Oh… mau cari mati dia, pikirku menantang.

Namanya, Linda. Dia perantau dari Bangka. Tidak cantik, tetapi cukup berani. Linda teman sekelasku. Dari semester satu sampai semester delapan saat ini, aku masih sekelas bersamanya. Kami selalu saja tidak pernah akur. Perdebatan sering terjadi. Tidak ada kata titik. Selalu saja tidak ada akhirnya. Sama-sama keras kepala.

Di kelas, aku dan Linda disebut sebagai Tom and Jerry. Seperti tikus dan kucing saja tiap hari bertengkar. Di suatu hari, entah hari apa, aku tak mendapat Linda masuk kelas. Mungkin dia tidak masuk hari ini. Dia sakit? Dia bolos? Dia mendapat hukuman? Ah… pertanyaan ini sering kali terlintas dalam benakku. Mengapa aku begitu khawatir?
Begitulah diriku, tidak mau menyadari kalau aku…

* * *
Di lain hari.
Linda berhasil menjadi ketua kelas. Aku menjadi sangat benci padanya. Aku kalah! Ah, itu tidak akan terjadi. Urusan sepele melawan dia! Dengan jurus bualanku, dia pasti akan tertarik padaku, dan akan masuk dalam perangkapku. Perangkap tikus, kataku dalam hati.

Wanita mana yang tidak akan tertarik padaku. Punya mobil kelas dunia yang hanya satu di Indonesia, wajahku tampan lebih dari seorang pangeran Inggris, pikirku membanggakan diri.

Sewaktu masih semester satu, aku pernah berpacaran dengan Lisa. Dia seorang model majalah terkenal. Cantik. Anak orang kaya. Berpenampilan menarik. Kemudian, aku putuskan hubungan dengannnya, hanya sebulan kita pacaran. Dia masih sakit hati sampai sekarang.

Lalu aku pacari lagi anak seorang angkatan darat. Namanya, Mona. Cantik dan feminin. Lagi-lagi aku memutuskan hubungan. Hanya sebulan pacaran. Kemudian, Shinta, seorang artis terkenal di Indonesia. Muda dan anggun. Aku pacari juga. Ya, hanya sebulan kita pacaran!

Lisa, Mona, Shinta, dan masih banyak lagi, mugkin sudah puluhan. Mereka adalah mantan pacarku di kampus, atau bisa disebut korban cintaku. Sakit hati. Wajarlah, hanya sebulan aku berhubungan kemudian aku putuskan! Selesai, ungkap diriku dalam hati.

Hanya dengan modal tampang keren dan ganteng. Bawa mobil pribadi, dan punya uang yang banyak, gadis-gadis di kampus berbondong mendaftarkan diri menjadi pacarku. Bahkan tidak hanya di kampus saja, di luar kampus juga banyak. Bukan salahku! Itu pilihan mereka!

Kupacari teman wanita di kampus, lalu kuputuskan. Kupacari lagi wanita lain di luar kampus kemudian kuputuskan, begitu seterusnya.

Tidak sedikit mantan pacarku yang sakit hati. Ada yang mencoba membunuhku, menamparku, bahkan melaporkan aku ke kantor polisi karena aku dianggap telah berbuat tidak senonoh terhadapnya. Ah, ada-ada saja, ketus hatiku.

“Sudah cukup kamu menyakiti hati mereka! Apa belum puas juga kamu!” Linda menggertak.

Tersentak aku kaget dari lamunanku yang membuatku merasa bangga ketika aku sedang bersantai di bangku kantin. Orang-orang di kantin juga memperhatikan Linda termasuk aku.

“He! Ngapain juga kamu ikut campur urusanku?”

“Aku tahu kamu tampan, ganteng, kaya, dan punya segalanya. Tapi hatimu busuk!”

“Apa kamu bilang? Enak saja kamu menghina aku!” Aku marah sambil bertolak pinggang.

“Itu kata-kata yang pantas kamu terima!”
Linda kemudian pergi dengan wajah sinisnya.

“Uh, dasar perempuan aneh!”

Mengapa Linda berkata kasar seperti itu? Apa aku punya salah padanya? Ya… sudahlah! Lalu aku pergi meninggalkan kantin di belakang kampusku, karena malu dipermalukan di depan teman-temanku.

Namun, aku juga tidak terima penghinaannya. Betul-betul keterlaluan!

“Sialan tuh anak, awas kalau bertemu nanti! Aku akan membalasnya!” sambil melotot menahan marah dan kesal.

Akhirnya, dengan perasaan penuh kesal aku tancap gas motorku dengan kencang. Menuju rumahku. Lampu merah aku terobos. Untung tidak ada polisi. Namun, di pinggir jalan kulihat Linda barjalan kaki sendiri. Entah mau kemana. Ah, kesempatanku memberi pelajaran padanya, bisikku penuh emosi.

Baru akan meminggirkan motorku ke trotoar, tiba-tiba mobil dari belakang menabrakku dengan kencang. Brak!! Suaranya seperti barang yang terjatuh dari lantai enam. Apa aku akan mati?

Aku melihat ada taman yang indah dipenuhi bunga-bunga berwarna-warni. Kulihat banyak kerumunan orang memakai baju putih tanpa lengan. Kulihat juga di sekeliling taman ada beberapa gadis cantik yang kukenal. Itu seperti, Lola, Anna, Firda, dan Sonia. Bukankah mereka sudah meninggal secara tragis karena bunuh diri? Ya… sejak aku putuskan tali cinta yang waktu itu terbina. Sejahat itukah diriku? Hingga membiarkan hati mereka hancur sampai mati.

Mereka berempat tersenyum padaku. Mereka membawaku berkeliling taman. Hingga mereka menunjukkan sesuatu berupa cahaya putih menyilaukan. Aku mendekati. Kulihat ke bawah, dan betapa kagetnya aku. Kulihat seorang pria terkapar di ruang operasi dengan tubuh penuh jahitan. Masih basah. Hidungnya terpasang selang oksigen, kaki dan tangannya diperban. Oh… itu diriku! Kulihat di sampingnya ada seorang gadis yang kukenal. Itu Linda! Aku memanggil-manggil namanya beberapa kali. Dia tak mendengar. Aku pasrah. Aku juga ingin meminta maaf karena diam-diam aku benar-benar jatuh cinta padanya. Ketika pertama masuk di bangku kuliah, semester satu. Aku memang sudah curi-curi pandang dirinya. Walau banyak gadis cantik, aku tak menaruh perasaan. Jantungku berdebar-debar. Dag-Dig-Dug. Sangat terasa menembus aliran darahku.

Saat itu, aku mencintai seorang gadis untuk pertama kalinya. Namun, dia tak menyambut cintaku. Ataukah memang dia tak mengerti apa yang kurasa? Karena itulah aku jadi galau. Hatiku ingin melampiaskan rasa sakit hatiku kepada semua gadis-gadis yang ada di kampus.

“Maafkan aku, Lola,” aku memelas. “Maafkan aku, Anna, maafkan aku, Firda,” desahku lirih. “Maafkan aku, pula Sonia,” aku menangis.

Tiba-tiba mereka membawaku lagi ke tempat yang penuh dengan cahaya putih berkilauan. Mereka mendorongku.

“Maafkan aku, Damar. Sejujurnya aku sangat menyayangimu. Namun, aku sadar bahwa aku bukan siapa-siapa di matamu. Aku hanyalah gadis kampung yang liar. Tidak sepadan denganmu yang tampan dan kaya. Maafkan pula kata-kataku tadi siang,” Linda menangis memegang tanganku, lalu mencium keningku.

Aku mendengar kata-katanya serta aku merasakan kecupannya yang begitu penuh kasih sayang.

“Ah,” mulutku seolah ingin berkata.

Aku tidak bisa membuka mataku. Tubuhku sakit semua. Hancur dan retak seperti tertindih pohon besar.

Tiada berdaya kudengar isak tangis orang yang kusayang. Linda. Maafkan aku. Hatiku memendam rasa bersalah. Kucoba membuka mata ini. Aku berhasil membuka mata ini. Kulihat Linda di sampingku sambil memegang tanganku. Air matanya mengalir terus- menerus.

Aku mencoba berkata-kata walau sungguh sakit.

“Ma…, ma…,” kata-kataku terpotong-potong. “Ma… af…, maafkan…, aku…,” ucapku terbata-bata. “Aku…, mencintaimu!”

Kali ini air mata Linda mengalir lebih deras. Ia menangis. Aku pun menangis.

“Aku juga mencintaimu dan aku akan menjagamu dengan kasih sayangku,” balas Linda terisak-isak.

“Terima…, kasih…,” aku memejamkan mata.

Tiba-tiba tubuhku melayang ke udara. Kulihat Linda menangis histeris. Keluargaku baru datang. Sudah terlambat!

Kini, aku ditemani oleh empat orang bidadari. Lola, Anna, Firda, dan Sonia. Mereka menemaniku di sini. Di tempat seharusnya aku berada.

By : meimei
More aboutMungkin Berakhir Indah | Cerpen Remaja

Mengenal kepribadian | lewat sendal

Posted by Unknown on Sabtu, 07 Januari 2012

Memang terdengar agak aneh ,tetapi apa salahnya mencoba supaya para sobat censtor lebih mengenal kepribadian seseorang, pacar ,atau TTM kalian.

1. Sandal jepit karet

Kamu tipe-tipe orang yg sigap dan waspada. Kamu perlu alas kaki yang memudahkan mobilitas kamu, serba guna, mudah dipakai dan dilepas, dan juga bisa dijadikan senjata apabila diperlukan. Sendal jepit karet sangat sempurna untuk kamu, karena ringan, elastis, bisa digunakan untuk banyak kegiatan, dari nyangkul di sawah, main layangan sampai ngapel ke rumah gebetan. Dan kalau ditengah jalan kamu ketemu musuh, sendal jepit kamu bisa kamu sambitin ke itu orang

2. Sendal Jepit Merk Bagus

Kamu orang yang terkesan cuek, tapi sebenernya kamu sangat memperhatikan penampilan kamu. Kamu ingin orang yang melihat kamu menganggap penampilan kamu bagus, tapi kamu gak mau ketauan kalo kamu sebenernya dandan. Sendal jepit yg merknya bagus adalah pilihan kamu, karena sendal jepit karet yg dijual di warung depan kamu anggap tidak bisa menaikkan nilai prestis penampilan kamu

3. Selop

Kamu orang yang takut dengan komitmen. Kamu pengen yang gampang dipake pas lagi kamu lagi mau, dan bisa dilepas begitu aja pas kamu udah nggak mau pake lagi. Dan terus misalnya nanti kamu mau pake lagi, kamu bisa dengan mudahnya make, tanpa harus ada masalah dan drama apa-apa. Eh ini ngomongin sendal kan ?

4. Sendal Hotel

Kamu ingin mengesankan kamu cuek dan tidak peduli dengan pendapat orang, namun sebenarnya kamu orangnya sombong. Kamu pengen pamer ke semua orang kalo kamu pernah nginep di hotel. Kalo bisa, kamu pake deh tuh bathrobe hotel yang kamu bawa kabur. Ini juga bisa berarti kamu orangnya gak mau rugi sih.

5. Crocs

Kamu orangnya labil. Kamu pengen pake sepatu, tapi pengen ngerasain nyamannya sebuah sendal. Kamu nggak bisa kekeuh sama sebuah keputusan: sepatu atau sendal. Jadi kamu pake lah “alas kaki hybrid” ini. Tapi orang-orang ngeliatin kamu dengan aneh dan pandangan menghakimi. Kamu mencoba cuek dan beralasan “ini enak banget lho dipakenya !” Tapi sebenernya kamu merasa insecure, makanya kamu mendandani crocs kamu pake aksesoris tempelan-tempelan “lucu” itu

6. Sendal Gunung

Kamu seorang petualang yang pemberani. Gunung dan bukit sudah kamu taklukan. Keluar masuk lumpur dan rawa bukan masalah untuk kamu. Kamu membutuhkan alas kaki yang praktis, namun juga kuat dan bisa melindungi kaki kamu.

7. Bakiak

Kamu orangnya eksentrik, ramai dan selalu menjadi life of the party. Alias, kamu orangnya caper. Kemanapun kamu melangkah, kamu ingin menarik perhatian orang di sekeliling kamu. Makanya kamu pakai bakiak, suara hentakannya yang cukup keras setiap menyentuh lantai dijamin membuat orang sekitar kamu nengok. Sekedar saran, kalo kamu bener-bener mau caper, mending kamu pake bakiak yang buat lomba pas 17an, sama temen kamu. Dijamin diliatin orang-orang.

8. Sendal yang Bisa Bunyi

Kamu anak kecil yang belum tau apa-apa. Tapi orang tua kamu adalah tipe-tipe orang yang memakai bakiak. Tidak cukup dirinya menjadi pusat perhatian, anaknya pun juga harus. Sebenernya kalo ada ukuran orang dewasa, orang tua kamu bakal pake sendal yg bisa bunyi-bunyi kayak kamu, dek. Jangan dicontoh ya kalo udah gede nanti. Bikin malu aja.

9. Sendal Jerami

Kamu seorang ninja. Menjadi gesit dan tak terdengar adalah prioritas utama kamu, karena jika lambat sedikit saja, nyawa kamu jadi taruhannya. Kamu perlu alas kaki yang ringan dan tidak mengeluarkan banyak suara ketika dipakai. Yang paling penting, alas kaki kamu harus bisa membantu kamu lari diatas air.

10. Sendal dari Besi

Kamu adalah salah satu keturunan terakhir bangsa Saiya yang sedang berlatih untuk melawan musuh yang akan mengancam bumi. Kamu perlu alas kaki yang berat supaya kamu bisa bergerak lebih cepat, karena musuh kamu menguasai 10x gravitasi bumi. Berjuanglah !

Nah, pelajari dengan baik dan niscaya kamu gak akan salah memilih teman lagi. Selamat bersosialisasi!
More aboutMengenal kepribadian | lewat sendal

Rahasia | Pertanda Jodoh Anda | 8 Pertanda

Posted by Unknown on Selasa, 03 Januari 2012

Banyak dari setiap pasangan yang kurang yakin dengan kekasihnya sendiri, apakah dia jodoh yang tepat atau bukan. Sekarang Jangan khawatir tentang perasaaan itu sobat, mari kita lihat rahasia bahwa si dia jodoh kalian atau bukan. Cekedot. . .

Pertanda 1 (Satu)
Rahasia sepasang kekasih agar bisa memiliki umur hubungan yang panjang adalah adanya saling berbagi. Kamu dan dia selalu bisa saling membantu, entah itu pekerjaan sepele atau besar. Paling penting adalah kalian berdua selalu bisa menikmati segala aspek kehidupan secara bersama-sama. Dan semuanya terasa amat menyenangkan meskipun tanpa harus melibatkan orang lain. Nah, apakah kamu sudah merasakan hal tersebut? Jika ya, selamat berarti ada harapan bahwa dia adalah calon pendamping hidupmu!

Pertanda 2 (Dua)
Salah satu kriteria yang menentukan cocok tidaknya dia itu jodohmu atau bukan adalah kemampuannya bersikap santai di depan kamu. Coba sekarang perhatikan, apakah gerak geriknya, caranya berpakaian, gaya rambutnya, caranya berbicara serta tertawanya mengesankan apa adanya? Apakah setiap ucapannya selalu tampak spontan dan tidak dibuat-buat ? Jika tidak, sorry… kemungkinan besar dia bukan jodoh kamu.

Pertanda 3 (Tiga)
Adanya kontak bathin membuat hati kalian berdua bisa selalu saling tahu. Dan bila kamu atau si dia bisa saling membaca pikiran dan menduga reaksi serta perasaan satu sama lainnya pada situasi tertentu, apalagi kalau bisa saling merasakan kesakitan atau kebahagiaan pasangan satu sama lain… Selamat! Mungkin sebenarnya dialah belahan jiwamu yang tersimpan…

Pertanda 4 (Empat)
Bersamanya bisa membuat perasaan kamu menjadi santai, nyaman tanpa perasaan tertekan. Berjam-jam bersamanya, setiap waktu dan setiap hari tak membuatmu merasa bosan.. Ini bisa sebagai pertanda bahwa kalian berdua kelak bisa saling terikat.

Pertanda 5 (Lima)
Dia selalu ada untuk kamu dalam situasi apapun. Dan dia selalu bisa memahami cuaca dalam hatimu baik dalam suka dan duka. Percayalah pasangan yang berjodoh pasti tak takut mengalami pasang surut saat bersama. Sekarang, ingat-ingat kembali. Apakah dia orang pertama yang datang memberi bantuan tatkala kamu dirundung musibah? Dia selalu paham saat PMS-mu datang menyerang? Dia tahu keadaan waktu kamu sakit.? Jika ya, tak salah lagi. Dialah orangnya…

Pertanda 6 (Enam)
Dia tak terlalu peduli dengan masa lalu keluargamu, dia tak peduli dengan masa lalu kamu saat bersama kekasih terdahulu. Dia juga tak malu-malu menceritakan masa lalunya.. Nah, kalau begitu ini bisa berarti dia sudah siap menerima kamu apa adanya.

Pertanda 7 (Tujuh)
Setiap orang pasti memiliki kekurangan, dan kamu tak malu-malu memperlihatkannya pada si dia. Bahkan pada saat kamu tampil 'kucel' di depannya sekalipun, misalnya saat baru bangun tidur atau saat kamu sakit dan tak mandi selama dua hari.

Pertanda 8 (Delapan)
Bila kamu merasa rahasiamu bisa lebih aman di tangannya daripada di tangan sahabat-sahabatmu. Atau jika kamu merasa sudah tak bisa lagi menyimpan rahasia apapun darinya, maka berbahagialah! Karena ini bisa berarti pasangan sejati telah kamu temukan.

Nah sobat. ,cintaialah pasangan kalian dengan spenuh hati maka niscaya hubungan kalian akan semakin erat dan indah.
More aboutRahasia | Pertanda Jodoh Anda | 8 Pertanda